ほうきは たなの よこです

ほうきは たなの よこです



m
Share:
Read More

ありがとう


BAB 1 : AISATSU 
Bab pertama kalian bakalan belajar memperkenalkan diri dengan bahasa jepang,menyapa orang dengan bahasa jepang,etc.
*PERKENALAN (JIKOSHOKAI)*
Hajimemashite
Watashi wa (nama) desu douzo yoroshiku (onegaishimasu)
Contoh : Watashi wa Isa desu douzou yoroshiku (onegaishimasu)
Note :
“Marilah kita berlatih mengucapkan salam pada pagi, siang, dan malam hari agar dapat menyampaikan salam dengan tepat.”
*PERSALAMAN (AISATSU)*
Kosakata :
A : Ohayo Gozaimasu (Selamat Pagi) A.M 07.00
B : Ohayo Gozaimasu (Selamat Pagi)
A : Konnichiwa (Selamat Siang) PM 01.30
B : Konnichiwa (Selamat Siang)
zara : salma sensei, Konbanwa. {Selamat Malam, ibu/bapak(guru) tanaka} P.M 07.00
salma : zara-san, Konbanwa
A : Oyasuminasai(Selamat Tidur) P.M 09.00
B : Oyasuminasai
A : Sayonara(Sampai jumpa/selamat tinggal), dewa mata (sampai jumpa), mata ashita (sampai jumpa besok), mata raishuu (sampai jumpa minggu depan)
B : Sayonara(Sampai jumpa/selamat tinggal), dewa mata (sampai jumpa), mata ashita (sampai jumpa besok), mata raishuu (sampai jumpa minggu depan)
A : Ogenki Desu Ka (apa kabar)
B : Hai, Genki Desu (ya, baik-baik saja)
A : Sumimasen (maaf)
B : Iie (tidak apa-apa)
Catatan :
§  “ohayou gazaimasu”,”konnichiwa” adalah salam yang hanya diucapkan saat bertemu dengan seseorang. Oleh karena itu, salam tersebut tidak dipakai saat berpisah dengan seseorang.
§  “ohayou” merupakan ungkapan salam yang disingkat dari “ohayou gozaimasu”. ohayou hanya digunakan dalam percakapan guru kepada siswa, atasan kepada bawahan, antar teman, atau di dalam keluarga.
§  Pada saat berpisah biasanya mengucapkan “sayonara”. Kemudian pada saat ada rencana untuk bertemu lagi, biasanya mengucapkan “dewa mata,”mata ashita”,”mata raishu”.
§  “ara” adalah ungkapan yang digunakan ketika menyadari kehadiran seseorang atau menemukan suatu benda (ungkapan ini hanya digunakan oleh perempuan).\

ini kosa kata lain buat salam :
Kosakata :
A.    Salam Sapaan
·         Ohayou gazaimasu dibaca ohayou gozaimas = Selamat pagi
·         Konnichiwa dibaca kongnichiwa = Selamat siang
·         Konbanwa dibaca kombanwa = Selamat malam
·         Oyasuminasai = Selamat tidur
B.     Salam Perpisahan
·         Sayounara = Selamat tinggal
·         Dewa mata = Sampai nanti
·         Mata ashita dibaca mata ashta = Sampai jumpa besok
·         Mata raishuu = Sampai jumpa minggu depan
C.    Menanyakan Kabar
·         Ogenki desu ka = Apakah kamu sehat? (partikel ka digunakan pada kalimat tanya)
Hai, genki desu = Ya, saya sehat. ( hai, genki desu digunakan untuk menjawab pertanyaan ogenki desu ka)
·         I kaga desu ka = Apa kabar?
·         Ohisashiburi desu ne = Sudah lama tak berjumpa. (digunakan sebelum menanyakan kabar)
·         Okage sama de genki desu = Berkat doa anda saya sehat. (digunakan untuk menjawab kabar dari orang yang dihormati)
D.    Ucapan salam lainnya
·         Sumimasen = Maaf
·         Doumo = Terimakasih (untuk orang seumuran)
·         Arigatou gozaimasu = Terimakasih (untuk orang yang lebih tua)
·         Iie = Tidak (dalam hubungan sumimasen berarti tidak apa-apa)
Share:
Read More

BADMINTON

Teknik Dasar Bulu Tangkis beserta Penjelasannya

Bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu jenis olahraga yang memiliki banyak peminat yang tersebar di seluruh dunia. Cabang olahraga yang menjadikan raket dan shuttlecock sebagai dua peralatan utama dalam permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang dalam permainan tunggal atau empat orang (2 pasang) dalam permainan ganda. Bulu tangkis memiliki 5 tipe pertandingan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Pengertian dan Sejarah Bulu Tangkis
Secara harfiah, bulu tangkis berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis. Kata “bulu” diambil dari wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa. Sedangkan kata “tangkis” diambil dari kata dasar menangkis, dimana inti gerakan dari permainan cabang olahraga ini adalah menangkis pergerakan dari shuttlecock (bulu) tersebut.
Berbagai pendapat muncul perihal awal mula dan asal permainan bulu tangkis. Pendapat pertama mengatakan bahwa permainan ini berasal dan berkembang di Mesir kuno 2000 tahun lalu. Pendapat selanjutnya mengatakan permainan ini berasal dari India dan daratan Tiongkok. Namun berkembangnya permainan ini hingga akhirnya dikenal luas oleh masyarakat dunia adalah pada abad pertengahan di Inggris, yakni dari sebuah permainan tradisional anak-anak setempat yang bernama Battledore dan Shuttlecocks. Permainan tradisional ini sangat populer di kalangan masyarakat hingga akhirnya sebuah majalah bernama “Punch” mempublikasikan permainan ini.
Baca juga : sejarah senam yoga
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Seorang pemain bulu tangkis profesional baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional pada awal karir harus menjalani dan melewati masa pelatihan dan pembinaan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dan membekali para pemain tersebut dengan berbagai ilmu yang harus mereka ketahui dan kuasai hingga akhirnya dianggap layak terjun ke lapangan pertandingan oleh pelatih atau instansi yang membina mereka. Dalam masa pelatihan dan pembinaan ini pemain diberikan ilmu teori dan juga praktek untuk bisa bermain dengan benar sesuai dengan aturan permainan bulu tangkis.
Dalam permainan olahraga bulu tangkis terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai sebagai modall dasar atau modal awal menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional. Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bulu tangkis, adalah sebagai berikut :
1. Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
  • Teknik Forehand
Cara memegang raket dengan teknik forehand dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kanan atau kiri. Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut :
  1. posisi kepala raket menyamping
  2. pegang raket seperti halnya ketika kita berjabat tangan dengan orang lain
  3. antara ibu jari dan jari telunjuk terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V
  4. jari yang lainnya (kelingking, jari manis, jari tengah) menggenggam raket
  • Teknik Backhand
Sama halnya dengan teknik forehand, cara memegang raket dengan teknik backhand ini juga dapat dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. Pada dasarnya cara memegang raket dengan teknik backhand ini sama halnya dengan teknik forehand, hanya ada sedikit perbedaan yakni posisi ibu jari dan jari telunjuk lebih dekat. Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut :
  1. posisi kepala raket menyamping
  2. posisi ibu jari sedikit terpisah dengan keempat jari lainnya
  3. empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
2. Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulu tangkis atau badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak menuju arah depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. Adapun detail cara melakukan pukulan dengan teknik forehand ini, adalah sebagai berikut :
  1. pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand
  2. posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada di depan)
  3. miringkan badan ke sebelah kanan
  4. pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan
  5. biarkan tangan bergerak terus ke bawah
  6. ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras mungkin
3. Gerakan Kaki (Footwork)
Dalam permainan olahraga bulu tangkis ada satu keahlian dasar atau basic skill yang harus dimiliki yakni kelincahan. Seorang pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja tetapi juga anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini karena untuk melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi. Kerja sama yang baik antara anggota-anggota tubuh ini tidak hanya kita butuhkan saat melakukan serangan, tapi juga untuk bertahan dari serangan lawan main.
4. Sikap dan Posisi Badan
Teknik dasar permainan bulu tangkis sikap dan posisi badan ini merujuk pada konsep keseimbangan. Tidak hanya kelincahan, keseimbangan juga merupakan unsur yang tak kalah penting dalam permainan olahraga bulu tangkis. Hal yang sederhana dan terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Namun bagi seorang pemain bulu tangkis profesional, mereka paham betul betapa pentingnya unsur keseimbangan ini dalam permainan. Bukti nyata dari pentingnya unsur keseimbangan dalam permainan bulu tangkis dapat kita lihat pada pertandingan-pertandingan bulu tangkis profesional, baik yang bertaraf lokal, nasional maupun internasional. Sering kali seorang pemain bulu tangkis kurang maksimal atau bahkan gagal menghasilkan pukulan yang berkualitas hanya karena keseimbangan mereka yang tidak baik.
Adapun cara yang harus dilakukan agar memiliki keseimbangan yang baik, adalah sebagai berikut :
  • posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada saat menyerang ataupun bertahan)
  • tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga pinggang berada pada posisi tegak
  • kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada di depan
  • salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar tangan lainnya yang memegang raket bebas bergerak
5. Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi tubuh pada saat melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan yang dihasilkan. Adapun detail posisi badan ketika memukul yang benar, adalah sebagai berikut :
  • usahakan posisi badan menyamping ke arah net
  • kaki kiri berada di depan kaki kanan
  • posisi badan berada di belakang shuttlecock
  • bahu kanan sedikit ditarik ke belakang
  • ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan

6. Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
6.1 Forehand Service
Forehand Pendek
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan berada di area depan pemain lawan.
Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya, posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut. Biasanya ketika melakukan jenis service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi badan dan berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh menyamping.
6.2 Backhand Service
Jenis teknik service backhand sedikit berbeda dengan kedua teknik sebelumnya. Teknik service backhand ini dilakukan dengan menggunakan tenaga yang sedang dan ayunan yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat). Ketika melakukan service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan tangan mana yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka kaki kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. Service yang Salah/Dilarang :
  • ketika memukul shuttlecock, posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan raket
  • posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang
  • posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
  • kaki kiri melangkah
  • kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul
  • gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus
  • penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan service
Service yang Benar :
  • pada saat memukul shuttlecock, kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi pegangan raket
  • pada saat memegang shuttlecock, ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
  • kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun)
  • kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
  • mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
  • si penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah dipukul oleh pemain yang melakukan service
7. Pengembalian Service
Tidak hanya tata cara melakukan service, teknik pengembalian service juga perlu dikuasai dalam permainan olahraga bulu tangkis. Gerakan pengembalian service ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dropshot dan netting. Gerakan yang sangat dihindari ketika melakukan pengembalian service adalah gerakan smash. Hal ini karena pergerakan shuttlecock pada gerakan service ini tidak terlalu kuat/tajam, sehingga jika kita melakukan gerakan smash maka pukulan smash yang dihasilkan kurang/tidak tajam. Dan akibatnya pemain lawan dapat dengan mudah mengembalikan pukulan smash kita, bahkan dalam beberapa kasus justru pemain lawanlah yang akan diuntungkan dengan hal ini karena pukulan smash yang lemah akan dibalas dengan pukulan smash yang sangat tajam. Hingga akhirnya mematikan pergerakan permainan kita sendiri.

8. Overhead
Dalam permainan olahraga bulu tangkis, overhead dilakukan ketika arah posisi jatuhnya shuttlecock mengarah ke belakang posisi tubuh kita berdiri. Selanjutnya overhead ini dilakukan dengan cara memukul shuttecock seperti halnya melempar, dan raket dipegang dengan menggunakan teknik forehand.
9. Smash
Dalam permainan olahraga bulu tangkis, smash merupakan suatu teknik gerakan yang bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan. Pukulan smash terbaik akan tercipta jika dilakukan dengan lompatan tinggi, karena dalam posisi tersebutlah kita bisa mendapatkan posisi pukulan smash yang sempurna. Pukulan smash ini dilakukan dengan penuh tenaga dan shuttlecock dipukul mengarah ke arah bawah area lawan. Karena dilakukan dengan penuh tenaga, maka pergerakan shuttlecock pada pukulan smash ini sangat tajam.
10. Dropshot
Dropshot merupakan gerakan dalam olahraga bulu tangkis yang sifatnya hampir sama dengan gerakan smash, atau lebih tepatnya versi lembut dari gerakan smash. Gerakan dropshot juga bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan. Berbeda dengan gerakan smash yang dilakukan dengan penuh tenaga, dropshot dilakukan dengan sentuhan halus atau sedikit dorongan. Target jatuhnya shuttlecock saat melakukan gerakan dropshot ini adalah berada tak jauh dari net.
Gerakan dropshot ini sering digunakan untuk mengecoh pemain lawan, yakni dengan melompat tinggi seperti akan melakukan smash namun ternyata adalah gerakan dropshot yang shuttllecock-nya jatuh tak jauh dari net dan bergerak secara halus (tidak tajam seperti halnya pukulan smash). Melakukan pukulan dropshot memiliki kesulitan tersendiri jika dibandingkan dengan pukulan smash. Ketika melakukan pukulan dropshot terdapat beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya pukulan dropshot tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pukulan dropshot :
  1. posisi tubuh
  2. pegangan raket
  3. pergerakan kaki
  4. perpindahan berat badan yang bergerak secara harmonis
Langkah-langkah melakukan teknik dropshot :
  1. pegang raket dengan menggunakan teknik forehand
  2. posisi tubuh menyamping ke arah bahu
  3. pergerakan tubuh harus lincah hingga posisi tubuh berada di belakang shuttlecock
  4. memukul raket dengan posisi tangan lurus, kemudian lakukan gerakan seperti halnya melakukan smash tetapi cukup berikan sedikit dorongan dan sentuhan pada shuttlecock
  5. arahkan shuttlecock ke posisi yang kosong dari area pemain lawan (daerah yang kira-kira tidak bisa dijangkau oleh pemain lawan), baik ke kanan, kiri ataupun depan
11. Netting
Netting merupakan salah satu gerakan yang sulit dalam permainan olahraga bulu tangkis. Bahkan seorang pemain yang telah terhitung sebagai pemain profesional kelas nasional dan internasional sekalipun tidak menjamin ia selalu berhasil melakukan teknik netting ini. Hal ini karena gerakan netting membutuhkan sense yang tinggi serta cara dan arah penempatan bola yang harus tepat. Teknik netting dilakukan dengan cara melakukan pukulan pelan pada shuttlecock kemudian mengarahkan posisi jatuhnya sedekat mungkin dari net.
Share:
Read More

BASKET

Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Posted on September,27 2018
Olahraga basket merupakan salah satu olahraga yang paling pesat pertumbuhannya di Indonesia. Selain dapat menjadi ajang untuk menambah teman, olahraga ini juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, antara lain:
  • Membakar kalori : Satu jam permainan basket bisa membakar hingga 630-750 kalori
  • Membangun keseimbangan tubuh dan melatih koordinasi
  • Menambah daya imunitas tubuh
  • Meningkatkan konsentrasi dan disiplin
  • Membentuk otot
Dengan berbagai manfaat yang didapat diatas, Anda dapat melakukan olahraga basket secara rutin untuk menjaga kesehatan. Untuk membekali Anda, berikut beberapa teknik yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu agar dapat lebih menguasai permainannya.

1. Passing & Catching

Dalam permainan bola basket, terdapat beberapa teknik mengoper (passing) yang berbeda:
a. Chest Pass (operan setinggi dada)
Operan ini dilakukan dengan memegang bola didepan dada, kemudian bola dilempar lurus kedepan.

b. Bounce Pass (operan pantul)
Untuk melakukan operan ini, bola berawal pada posisi sejajar dengan dada, lalu dioper dengan cara memantulkan bola kearah lantai.

c. Overhead Pass (operan diatas kepala)
Operan ini dilakukan dengan kedua tangan berada diatas dan penerima bola pun juga harus menerimanya dengan posisi tangan diatas

d. Behind the Back Pass
Operan ini dilakukan dengan cara mengoper bola dari tangan yang berposisi dibelakang punggung, sehingga lawan tidak mengetahui posisi sasaran yang dituju.

2. Dribbling (Menggiring bola)

Prinsip dasar menggiring bola dalam permainan bola basket yaitu kontrol pada jari-jari, kepala tegak, mempertahankan tubuh yang rendah, melindungi bola, dan melatih kedua tangan agar sama-sama dapat menggiring bola dengan baik.
Berikut beberapa tips dribbling yang benar:
  • Anda harus bisa menggiring bola dengan tangan kanan maupun kiri sampai benar-benar dapat menguasainya.
  • Jangan menundukkan kepala pada saat sedang menggiring bola karena pandangan Anda harus selalu mencari posisi yang tepat untuk menghindari sergapan lawan dan jangan sampai mengoper ke tim lawan.
  • Setelah Anda menguasai dribbling, Anda juga harus belajar melakukan pertahanan, karena kalau tidak bola akan mudah direbut oleh lawan. Cara melakukan pertahanan adalah dengan memposisikan lengan kiri sejajar dengan dada, menjulur kearah lawan sehingga lawan tidak bisa merebut bola.

3. Shooting (Menembak bola)

Gerakan ini adalah menembakkan bola kearah keranjang lawan untuk mendapatkan poin.
Beberapa tips shooting yang benar:
  • Pegang bola dengan 2 tangan agar bola bisa terarah dengan baik.
  • Dalam pegangan, buat sudut 90 derajat antara tangan kiri dan kanan atau sebaliknya.
  • Setelah itu angkat bola sampai diatas kepala dan arahkan bola ke ring. Posisi kedua kaki mengarah ke ring basket. Buat tekukan sehingga ada gaya pegas otot kaki. Lengan di tekukkan untuk melontarkan dan bukan mendorong.
  • Shooting yang baik adalah dengan satu tangan, dan yang satu lagi untuk mengarahkan.
  • Saat melempar bola, tenaga harus datang dari kedua kaki dan bukan dari tangan, dan badanpun harus mengikuti gerakan menembak.

4. Pivot (Cara berputar)

Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran. Pivot dapat dilakukan sebelum melakukan dribbling, passing ataupun shooting.

5. Rebound

Rebound merupakan suatu usaha untuk mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan atau keranjang akibat dari tembakan yang tidak berhasil.
Sama seperti olahraga lainnya, untuk dapat mahir bermain basket, tentunya Anda harus banyak berlatih. Coba praktekkan teknik-teknik yang disebutkan diatas dan terus berlatih hinga dapat benar-benar menguasainya.
Share:
Read More

KRITIK TARI

KRITIK TARI
Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah dilakukaan atau memberikan komentar terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat berupa deksripsi kejadian pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan kritik. Istilah subjek yang melakukan kritik tari adalah kritikus tari. Kritik dibutuhkan dalam kehidupan, terutama dalam kebudayaan umat manusia. 

Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya.

Sebuah karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya.  Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah: ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengtahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya.

A. Fungsi Kritik Tari
Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut.
  1. Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik
  2. Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca.
  3. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni.
  4. Media peningkatan kualitas produk karya tari

B. Tujuan Kritik Tari
Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut.
  1. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan.
  2. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan.
  3. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari.
  4. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya.
  5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman.
  6. Mendorong masyarakat (penikmat) untuk  mengapresiasi karya seni secara lebih baik

C. Bentuk dan Jenis Kritik Tari
1. Bentuk Kritik
Bentuk kritik tari dapat dibedakan menjadi kritik imprisionisti, kritik penghakiman, dan kritik teknis.
  1. Kritik Impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap sebuah karya seni. (selera pribadi sangat berperan, padahal selera pribadi bisa berubah setiap saat).
  2. Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk menentukan karya seni itu baik atau tidak.
  3. Kritik Teknis adalah kritik yang bertujuan untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya seni agar seniman penciptanya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan di kemudian hari.
tari
2. Jenis Kritik
Jenis kritik tari dapat dikelompokkan menjadi kritik ekstrinsik dan kritik intrinsik.
  1. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.
  2. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.

D. Unsur Kritik  Tari
Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari.
  2. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian.
  3. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk: psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya.
  4. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general.

E. Tingkatan Kritik Tari
Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu setidaknya ada dua antara lain sebagai berikut.
  1. Krtitik pra-predikatif, artinya kritik yang belum menemukan predikat yang kongkrit. Kritik pra-predikatif tidak dapat dikenali secara jelas, tetapi dapat dirasakan kehadirannya melalui sikap seseorang atau sekelompok orang. Kritik pra-predikatif merupakan sebuah sikap antara sadar dan tidak sadar mereaksi sesuatu dengan tindakan tertentu, seperti berdecak, atau menggaruk-garuk kepala tanda tidak setuju dengan pernyataan seseorang, dan berbagai bentuk lain. Pada intinya, kritik pra-predikatif dilontarkan dalam bentuk tindakan untuk mereaksi sesuatu, tidak terkecuali anggukan kepala tanda seseorang yang mengagumi penampilan seseorang.
  2. Kritik predikatif, yaitu kritik yang telah terwujud dalam media ungkap tertentu, bisa dalam bentuk wujud lisan (kritik verbal) dan kritik non-vebal, yaitu disampaikan melalui media tulis atau visual lainnya dalam setruktur tertentu.
  3. Kritik Ilmiah yaitu kritik yang menggunakan argumen-argumen yang terkait dengan objek yang bisa dipertanggung jawabkan,

Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Tapi, akan dibahas pula masalah lainnya yang menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya masalah musik, tata busana, tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu berkaitan erat dengan pertunjukan tari.
Share:
Read More